Darwin-based journalist Stephanie March filed this report that showed an interview with me and Livio, one of our authors.
Check it out here.
Monday, February 16, 2009
Tuesday, February 10, 2009
Buku-buku Indonesia untuk Timor Leste
Salah satu hal yang membuat saya mulai berpikir tentang kompetisi Istoria Timor ini adalah keterbatasan buku-buku fiksi yang dapat dibeli ataupun dipinjam oleh remaja Timor-Leste. Walaupun Bahasa Indonesia tidak merupakan sebuah bahasa nasional untuk Timor Leste, ratusan ribu orang masih menggunakan bahasa Indonesia untuk keperluan sehari-hari dan masih suka mengkonsumsi media Indonesia (mentang-mentang media dari tanahnya sendiri sedang diancam).
Buku-buku yang disediakan untuk masyarakat Timor Leste di perpustakaan umum biasanya hanya buku-buku sumbangan dari SD dan SMA di Australia atau Portugal, yaitu dalam bahasa Inggris atau Portugis yang tidak dikenal sebagian besar Timor oan. Oleh karena itu saya, sama pacarku, suka meminjam buku-buku Indonesia yang kami punya kepada teman-teman yang niat disini.
Memang, buku ini hanya akan digunakan untuk sementara, sebelum masyarakat Timor Leste mulai menguasai bahasa Portuguis atau industri penerbitan buku dalam bahasa Tetum sudah matang. Tapi lumayanlah, ini masih akan makan waktu sedikit-dikitnya 20-40 tahun. Daripada bengong atau gabung dengan gang-gang bandel, mendingan baca lah...
Mana Okke Sepatumerah, seorang penulis yang berasal dari Bandung yang pernah bekerja di Timor Leste dan Nusa Tenggara Timor tertarik juga dengan proyek kami ini. Sebagai tambahan untuk Istoria Timor, Mana Okke menciptakan sebuah inisiatif untuk mengumpulkan buku-buku fiksi, how-to/ketrampilan, self-help dan lainnya di Indonesia untuk mengirim ke Timor Leste. Informasi lebih lanjut ada disini.
Buku-bukunya akan dikumpulkan terus dikirim ke rumah orang tua saya di Jakarta. Saya akan ke Jakarta pada bulan April, jadi saya bisa jemput dan bawa buku-buku itu ke Dili untuk masyarakat Timor yang ingin membacanya.
Jika anda mempunyai organisasi yang bisa menyebarluaskan buku-buku ini kepada para calon-pembaca di Timor Leste, silahkan hubungi saya lewat Comment dibawah atau lewat email di johnholdaway(at)gmail(dot)com.
PS - Jangan lupa mengucapkan Terima Kasih kepada para donatur dan Mana Okke!
Buku-buku yang disediakan untuk masyarakat Timor Leste di perpustakaan umum biasanya hanya buku-buku sumbangan dari SD dan SMA di Australia atau Portugal, yaitu dalam bahasa Inggris atau Portugis yang tidak dikenal sebagian besar Timor oan. Oleh karena itu saya, sama pacarku, suka meminjam buku-buku Indonesia yang kami punya kepada teman-teman yang niat disini.
Memang, buku ini hanya akan digunakan untuk sementara, sebelum masyarakat Timor Leste mulai menguasai bahasa Portuguis atau industri penerbitan buku dalam bahasa Tetum sudah matang. Tapi lumayanlah, ini masih akan makan waktu sedikit-dikitnya 20-40 tahun. Daripada bengong atau gabung dengan gang-gang bandel, mendingan baca lah...
Mana Okke Sepatumerah, seorang penulis yang berasal dari Bandung yang pernah bekerja di Timor Leste dan Nusa Tenggara Timor tertarik juga dengan proyek kami ini. Sebagai tambahan untuk Istoria Timor, Mana Okke menciptakan sebuah inisiatif untuk mengumpulkan buku-buku fiksi, how-to/ketrampilan, self-help dan lainnya di Indonesia untuk mengirim ke Timor Leste. Informasi lebih lanjut ada disini.
Buku-bukunya akan dikumpulkan terus dikirim ke rumah orang tua saya di Jakarta. Saya akan ke Jakarta pada bulan April, jadi saya bisa jemput dan bawa buku-buku itu ke Dili untuk masyarakat Timor yang ingin membacanya.
Jika anda mempunyai organisasi yang bisa menyebarluaskan buku-buku ini kepada para calon-pembaca di Timor Leste, silahkan hubungi saya lewat Comment dibawah atau lewat email di johnholdaway(at)gmail(dot)com.
PS - Jangan lupa mengucapkan Terima Kasih kepada para donatur dan Mana Okke!
Labels:
Literacy news
Subscribe to:
Posts (Atom)